Sekilas Tentang Teknologi Edge Computing, Penunjang Perangkat IoT yang Hebat

Dalam penerapan IoT, semua perangkat yang dengan sistem sensor akan menerima dan mengirimkan data ke cloud, baik untuk penyimpanan maupun pemrosesan. Namun karena sebagian besar layanan cloud computing dikelola oleh segelintir penyedia, yakni Google, Microsoft, IBM dan Amazon sementara ada miliaran perangkat yang terhubung maka bakal terjadi latensi. Teknologi Edge Computing pun menjadi solusi alternatif cloud saat ini. 

Apa itu Edge Computing

Edge atau ‘Tepi’ dalam komputasi diterjemahkan sebagai pemrosesan data tidak di lokasi yang jauh di Cloud atau ‘Awan”, melainkan di tepi, di dekat sumber data. Jadi Edge Computing dapat dilihat sebagai sistem cloud yang mengalihkan fungsinya ke area di dekat perangkat.

Analoginya seperti berikut:

Cloud computing seperti sebuah kedai kopi dekat kantor yang sewaktu-waktu dapat anda pesan berdasarkan rekomendasi jarak. Namun karena beberapa hal, kopi yang sampai ke kantor cenderung menjadi dingin. Edge Computing pun memberikan solusi dengan menempatkan kedai langsung di samping kantor sehingga tiap kali anda butuh, kopi hangat langsung disediakan. 

Keunggulan Edge Computing

Cloud computing memang menjadi solusi brilian yang telah membantu banyak perusahaan sejauh ini. Namun, sebuah teknologi yang dahsyat seperti itu tidak selalu sempurna. Beberapa masalahnya telah ditemukan termasuk latensi. Lantas, hadir solusi melalui teknologi edge computing. 

Keunggulan yang dihadirkan oleh sistem edge computing dapat dilihat sebagai pengembangan lanjutan dari cloud computing itu sendiri. Beberapa keunggulan tersebut berupa:

  • Latensi lebih rendah 

Sebuah pemrosesan data dalam sistem cloud computing seringkali tidak dilakukan pada perangkat pengguna melainkan pada sistem cloud tertentu. Dampaknya, butuh waktu untuk lalu lintas pemrosesan antara perangkat pengguna dengan perangkat cloud yang jika sedang padat maka akan terjadi latensi. 

Teknologi edge computing berfungsi sebagai delegasi sistem cloud untuk memproses data langsung di perangkat pengguna. Dengan demikian, tidak memerlukan waktu yang lama untuk pemrosesan tersebut. 

  • Privasi dan keamanan

iPhone misalnya, mengenkripsi dan menyimpan biometrik pengguna di bagian ‘tepi’ perangkat, alih-alih menyimpannya di cloud. Itu sebabnya jika peretas mendapatkan akses ke database Apple, mereka tidak akan dapat mengakses biometrik Anda. Sebab mereka tidak ada di sana. Teknologi edge computing mengurangi risiko keamanan dengan mendesentralisasikan penyimpanan data.

  • Bandwidth

Beberapa perangkat yang mentransmisikan informasi secara bersamaan ke cloud untuk pemrosesan dan penyimpanan memberi tekanan pada bandwidth internet. Perangkat IoT yang memanfaatkan teknologi edge computing memiliki kemampuan untuk memproses dan memfilter data mentah di sumbernya, lalu mengirimkannya ke cloud. Pengiriman file terkompresi tentu saja akan mengurangi konsumsi bandwidth dan menghemat uang.

  • Dapat diskalakan

Jika perusahaan meningkatkan perangkat IoT, mereka harus membeli lebih banyak kapasitas penyimpanan di cloud untuk setiap unit tambahan. Dalam edge computing dimana sebagian besar pemrosesan data dilakukan di ‘tepi’, perusahaan akan membayar lebih sedikit bahkan ada yang gratis, untuk penyimpanan data terkompresi dan diproses di cloud.

Kelemahan Edge Computing

Tidak dapat dipungkiri, edge computing pun memiliki beberapa tantangan sekaligus kelemahan. Yang diprediksi akan ditingkatkan oleh sejumlah ahli agar menjadi lebih berdaya beberapa tahun mendatang. Kelemahan yang ditemukan saat ini berupa:

  1. Pemeliharaan

Manfaat komputasi cloud adalah bahwa penyedia layanan itu sendiri bertanggung jawab untuk menjaga fungsionalitasnya. Namun pada teknologi edge computing, tanggung jawab untuk memantau, memelihara, dan memecahkan masalah edge terletak pada pengguna.

Solusi untuk masalah telah diberikan oleh Intel dimana perusahaan tersebut mengajukan paten yang melibatkan alat desain terdiri dari beberapa chipset yang mampu mengidentifikasi sumber daya perangkat lunak dan perangkat keras yang diperlukan untuk memecahkan masalah tertentu guna mengurangi upaya manusia.

  1. Pemantauan

Di dalam cloud, data retensi perangkat dapat disimpan di sana. Pada Edge Computing, terutama dengan perangkat heterogen yang menjalankan aplikasi berbeda, memantau integritasnya menjadi sulit.

Software cerdas yang secara holistik mengelola ekosistem heterogen yang sangat terdistribusi, dilakukan dengan mengumpulkan, menyatukan, dan memproses data dari berbagai sumber. Oleh karena itu perusahaan perlu berinvestasi pada perangkat lunak tertentu yang dapat memelihara dan memantau sistem edge perangkat IoT yang digunakan dalam bisnis.

Kesimpulan

Teknologi edge computing sejatinya tidak untuk menggantikan cloud computing. Teknologi tersebut dapat difungsi pada peralatan IoT perusahaan bersamaan dengan cloud computing. Melalui proses integrasi yang mulus, perusahaan dapat memanen keberhasilan dari kedua teknologi yang ada.